Selasa, 12 Juli 2016

Jika Anda Didekati Kucing, Berarti Ada 3 Pertanda Ini Dari Allah

Sahabat tolong share, Kucing adalah salah satu hewan lucu yang begitu menggemaskan. Hewan berbulu ini hidup disekitar lingkungan kita, serta biasanya dipelihara oleh manusia, tetapi tidak jarang mereka juga hidup dengan mencari makan sendiri. Hingga tak mengherankan bila kehadiran kucing kerap didapati diberbagai tempat. Misalnya di depan rumah, di warung-warung, pasar, ruang perkantoran serta lain sebagainya. Biasanya kehadiran mereka seringkali dianggap mengganggu, sehingga harus diusir agar menjauh dari keramaian manusia.

Sebagian kita mungkin pernah didatangi oleh kucing waktu beraktivitas, misalnya saat tengah makan. Beberapa diantaranya mungkin memberikan makan, namun sebagian lagi malah mengusir kucing itu lantaran dikira mengganggu.

Jika mengalami kondisi ini, jangan tergesa-gesa untuk mengusir hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW itu. Berfikirlah sejenak kenapa kucing itu mendatangi anda serta bukan orang lain yang juga tengah menyantap makanan sama? Tahukah Anda kalau kucing yang datang itu nyatanya membawa ‘pesan’ atau tanda? Berikut 3 tanda jika kucing datang kepada kita serta bukanlah orang lain.

Pertama
Kedatangan kucing merupakan pertanda kalau Allah SWT mengingatkan kita tentang inti berikan. Semua rejeki yang kita dapatkan bukanlah seutuhnya hak kita. Ada hak-hak orang lain yang seharusnya kita keluarkan.

Seperti zakat fitrah serta zakat harta yang harus di keluarkan sebagai rukun islam yang perlu dipenuhi. Tanpa menunaikan hal semacam ini, pasti kita sebagai umat Islam belum menjalankan semua aturan harus yang perlu ditegakkan.

Dalam konteks kucing yang datang waktu makan, mengingatkan kita kalau karunia Allah yang kita terima juga harus dibagi dengan makhluk lain seperti kucing. Artinya dalam makanan yang kita santap, ternyata ada rejeki untuk kucing yang semestinya kita berikanlah.

Kedua
Memberi makanan pada makhluk Allah termasuk kucing merupakan satu kebaikan. Sesuai dengan firmannya, Allah akan melipatgandakan satu kebaikan dengan 10 kali lipat kebaikan lainnya. Terlebih bila kita memberikan dengan ikhlas dan tak terpaksa.

Bila berbuat baik pada manusia, seseorang kerap menginginkan ada balasan serupa dari orang lain. Namun tak demikian bila manusia berbuat baik pada kucing. Hewan ini pasti tak dapat membalas apa yang sudah kita berikan terhadapnya. Saat membagi makanan dengan hewan ini, manusia belajar bagaimana rasanya berikan dengan penuh keikhlasan. Aksi berikut yang seharusnya dilakukan manusia saat memberi sesuatu kepada orang lain.

Ketiga
Allah sedang memberitahu jika kita tak memberi makanan pada kucing itu, sesungguhnya kita tengah menampik rejeki baru yang bakal Allah berikan pada kita. Rejeki itu luas bukan hanya sekedar duit, namun meliputi semua kehidupan. Semoga kita semuanya termasuk yang pintar membaca ‘tanda-tanda’ itu serta dapat menarik hikmah dari kedatangan seeokor kucing waktu kita tengah menyantap makanan.

Sumber: tolongshareya.blogspot.com

Minggu, 03 Juli 2016

Inilah Godaan Setan Ketika Bayi Lahir

Sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa riwayat hadits mengenai hal ini.
Setan adalah musuh terbesar bagi manusia. Mereka akan melakukan berbagai cara untuk menjerumuskan manusia agar mengikuti jejaknya ke neraka. Ketika cara yang satu gagal, maka akan ada seribu cara lainnya yang akan digunakan setan untuk menyesatkan manusia.

Upaya setan dalam menjerumuskan manusia bahkan dimulai ketika masih bayi. Lebih tepatnya ketika bayi baru saja lahir, setan pun akan langsung datang menghampiri dan menjalankan aksinya. Sehingga seketika itu juga sang bayi akan menangis.

Inilah sebabnya mengapa bayi yang baru saja lahir akan menangis. Sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa riwayat hadits mengenai hal ini. Beliau juga memberikan tuntunan untuk menghindari godaan setan saat bayi lahir. Lantas seperti apa godaan setan ketika bayi lahir ? Lalu bagaimana mengatasinya ? Berikut ulasan selengkapnya.

Dalam sebuah hadits disebutkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang bayi pun dari anak Adam yang terlahir kecuali ia pasti mendapatkan tusukan dari setan sehingga bayo itu menangis dan menjerit karenanya, kecuali Maryam dan putranya (Nabi Isa AS)." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kemudian dalam hadits lainnya disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jeritan bayi ketika lahir adalah karena mendapat tusukan setan." (HR. Muslim)

Sehingga dari kedua hadits tersebut diketahui bahwa semua bayi yang lahir akan didatangi setan dan diganggu pada saat dilahirkan. Dimana kedatangan setan pada saat itu adalah untuk menancapkan tusukan ujung jarinya pada kedua mata anak Adam. Tanpa peduli orang tuanya muslim atau tidak.

Dalam hal ini tujuan setan adalah untuk menutup pandangan bayi dari perbuatan baik. Sehingga kelak di kemudian hari anak Adam tersebut menjadi pengikut setianya. Sebab matanya tidak bisa melihat dengan benar antara yang baik dan yang jahat. Oleh sebab itulah, Rasulullah SAW pun memberikan tuntunan kepada umatnya agar terhindar dari gangguan setan pada saat dilahirkan. Apa sajakah itu ?

1. Dengan diazani pada telinga kanan dan diiqamatkan pada telinga kiri sang bayi
2. Dibacakan surah Al-Ikhlas pada kedua telinganya
3. Mendoakan bayi yang baru lahir
4. Doa keselamatan dan perlindungan untuk anak

Sumber: www.Dream.co.id

Sabtu, 02 Juli 2016

ASAL MULA MENGAPA NABI KHIDIR a.s BERUMUR PANJANG


Bahwa Nabi Khidir itu berumur panjang dan masih hidup sampai sekarang masih diyakini sebagian besar kaum muslimin pada umumnya, khususnya umat muslimin Islam tradisional di Indonesia.Kisah-kisah tentang Nabi Khidir ii terus menarik perhatian semua orang karena keunikannya.

Berikut ini di tuturkan kisah asal mula Nabi Khidir bisa berumur panjang, walau semua itu tidak lepas dari kehendak Allah SWt. Kisah ini diriwayatkan ole Ats-tsa labi dari imam Ali, yang bermula dari Raja Iskandar Zulkarnain yang disebut The Great Alexander (Iskandar yang agung). Sebutan The Great Alexander kepada Raja Iskandar Zulkarnain karena beliau adalah seorang kaisar yang mampu menaklukkan dunia barat dan timur.Beliau disegani dan ditakuti orang di seluruh dunia pada zamannya.Walau demikian, posisi ini tidak menjadikan beliau sombong, beliau adalah salah seorang raja yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Suatu ketika raja Iskandar Zulkarnain pada tahun 322 SM berjalan di atas bumi menuju ke tepi bumi (istilah ke tepi bumi ini disebut orang sebelum Columbus menemukan benua Amerika pada tahun 1492 pada saat itu anggapan orang bumi itu tidak bulat). Allah mewakilkan seorang malaikat yang bernama Rafa’il untuk mendampingi Raja Iskandar Zulkarnain.
Di tengah perjalanan mereka berbincang-bincang dan raja Iskandar Zulkarnain berkata kepada malaikat Rafa’il : “wahai malaikat Rafa’il ceritakanlah kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit.” Malaikat Rafa’il berkata:”ibadah para malaikat di langit di antaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya. Ada yang sujud tidak mengangkat kepala selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepala selama-lamanya.” Mendengar keterangan ini Raja termenung. Dalam benaknya timbul keinginan bisa melakukan hal yang sama seperti malaikat. Niatnya hanya satu agar dapat beribadah kepada Allah. Lalu malaikat Rafa’il berkata: “Sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber air di bumi, namanya Ainul hayat yang artinya sumber air hidup, maka barang siapa yang meminumnya seteguk,maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau sehingga ia memohon kepada Allah agar supaya dimatikan.” Kemudian raja bertanya kepada malikat Rafa’il:” apakah kau tahu dimana tempat ainul hayat itu.” Malaikat rafa’il menjawab: “ Bahwa sesungguhnya Ainul hayat itu berada di bumi yang gelap.”Setelah raja mendengar keterangan dari malaikat Rafa’il tentang Ainul hayat, maka raja segera mengumpulkan alim ulama pada zaman itu. Raja bertanya kepada mereka tentang Ainul hayat itu tetapi mereka menjawab: kita tidak tahu kabarnya, namun ada seorang yang alim di antara mereka menjawab :” sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat nabi Adam AS, beliau berkata bahwa sesungguhnya Allah meletakkan Ainul Hayat itu di bumi yang gelap.” Dimanakah tempat bumi yang gelap itu ? Tanya raja. Dan dijawab, yaitu di tempat keluarnya matahari.
Kemudian raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu raja bertanya kepada sahabatnya: “ kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap? Dan sahabat menjawab, yaitu kuda betina yang perawan. Kemudian raja mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang masih perawan, lalu raja memilih di antara tentaranya yang sebanyak 6000 orang dipilih yang cendekiawan dan yang ahli mencambuk. Di antara mereka adalah Nabi Khidir AS berjalan di depan pasukannya. Setelah menempuh perjalanan jauh maka mereka jumpai dalam perjalanan,bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat pada arah kiblat. Kemudian mereka tidak berhenti menempuh perjalanan dalam waktu 12 tahun, sehingga sampai di tepi bumi yang gelap itu, ternyata gelapnya itu seperti asap, bukan seperti gelapnya waktu malam.

Kemudian seorang yang sangat cendekiawan mencegah raja masuk ke tempat gelap itu dan tentara-tentaranya berkata kepada raja. “ Wahai raja, sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk ke tempat gelap ini karena tempat ini gelap dan berbahaya “. Raja berkata : “Kita harus memasukinya, tidak boleh tidak “. Kemudian raja hendak masuk, maka mereka semua membiarkannya siapakah yang berani membantah perintah maharaja yang disegani dunia barat dan dunia timur. Kemudian raja berkata kepada pasukannya : “ Diamlah, kalian di tempat ini selama 12 tahun, jika aku bisa datang kepada kalian dalam masa 12 tahun itu maka kita pulang bersama, jika aku tidak datang selama 12 tahun maka pulanglah kembali ke negeri kalian.

Kemudian raja berkata kepada Malaikat Rifail : “ Apabila kita melewati tempat yang gelap ini apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita ? “. “ Tidak bisa kelihatan “ , jawab Malaikat Rifail : “ Akan tetapi aku memberimu sebuah mutiara, jika mutiara itu ke atas bumi maka mutiara tersebut dapat menjerit dengan suara yang keras dengan demikian maka teman-teman kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian” . Kemudian Raja Zulkarnain masuk ke tempat tersebut dengan didampingi oleh Nabi Khidir. Disaat mereka jalan Allah memberikan wahyu kepada Nabi khidir As, “ Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat itu Aku khususkan untuk kamu “. Setelah Nabi Khidir menerima wahyu tersebut kemudian beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya : “ Berhentilah kalian di tempat kalian masing-masing dan janganlah kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku datang kepada kalian “.

Lalu beliau berjalan menuju ke sebelah kanan jurang maka didapatilah oleh beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu. Kemudian Nabi Khidir turun dari kudanya dan beliau langsung melepas pakaiannya dan turun dari kudanya dan beliau langsung melepas pakaiannya dan turun ke “ Ainul Hayat “ ( sumber air hidup ) tersebut, dan beliau terus mandi dan minum sumber air hidup tersebut maka dirasakan oleh beliau airnya lebih manis dibanding madu. Setelah beliau mandi dan minum Ainul hayat tersebut terus menemui Raja Iskandar Dzulkarnain sedangkan raja tidak pernah tahu apa yang terjadi pada Nabi Khidir As yaitu pada saat Nabi Khidir melihat Ainul Hayat dan mandi.
Raja Iskandar Dzulkarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba tampak oleh Raja sinar seperti kilat maka terlihat oleh Raja, bumi yang berpasir merah dan terdenganr oleh Raja suara gemericik di bawah kaki kuda. Kenudian Raja berkata kepada Malaikat Rafail “ Suara apakah yang gemerincing di bawah kaki kuda tersebut ? “, Malaikat Rafail menjawab : “ gemericik adalah suara benda apabila seseorang mengambilnya niscaya ia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya niscaya ia akan menyesal juga. Suara gemericik itu membuat orang jadi penasaran namun semua orang ragu-ragu dalam mentukan sikapnya, mengambil benda itu atau tidak ?. Kemudian diantara pasukan ada yang mengambilnya namun hanya sedikit setelah mereka keluar dari tempat yang gelap itu ternyata bahwa benda tersebut adalah permata yakut berwarna merah dan jambrut yang berwarna hijau; maka menyesallah pasukan yang mengambil itu karena mengambilnya hanya sedikit, apalagi para pasukan yang tidak mengambilnya pasti lebih menyesal lagi kenapa mereka begitu bodoh tidak mengambil permata yang mahal harganya itu.
Demikianlah kisah asal mula Nabi Khidir berumur panjang. Bukti bahwa Nabi Khidir berumur panjang adalah dari adanya kisah-kisah yang menyebutkan bahwa beliau sudah ada sejak zaman Nabi Musa As, lalu beliau juga pernah bertemu dengan Rosullullah SAW dan bahkan pernah berguru Ilmu Fiqih kepada Imam Anu Hanifah.






Jumat, 01 Juli 2016

MISTERI DIBALIK USIA 40 TAHUN, SAMPAI ALLAH MENGISYARATKAN HAMBANYA SAAT DI USIA INI

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa Al-Qur’an membahas mengenai usia 40 tahun. Hal ini sebagai pertanda bahwa ada hal yang perlu diperhatikan dengan serius pada pembahasan usia 40 tahun ini. Allah Ta’ala berfirman, “Apabila dia telah dewasa dan usianya sampai empat puluh tahun, ia berdo’a, “Ya Rabb-ku, tunjukkanlah kepadaku jalan untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.” (QS. Al-Ahqaf : 15)

sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.” (QS. Al-Ahqaf : 15).

Usia 40 tahun disebutkan dengan jelas dalam ayat ini. Pada usia inilah manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual, emosi, maupun spiritualnya. Ia benar-benar telah meninggalkan usia mudanya dan melangkah ke usia dewasa yang sebenar-benarnya. Do’a yang terdapat dalam ayat tersebut dianjurkan untuk dibaca oleh mereka yang berusia 40 tahun atau lebih. Di dalamnya terkandung penjelasan yang jelas bahwa mereka telah menerima nikmat yang sempurna, kecenderungan untuk beramal yang positif, telah mempunyai keluarga yang harmonis, kecenderungan untuk bertaubat dan kembali kepada Allah Ta’ala.

Pada ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman: “Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang-orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepadamu pemberi peringatan?” (QS. Fathir : 37)
Para ulama salaf menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “umur panjang dalam masa yang cukup untuk berfikir” dalam ayat tersebut adalah ketika berusia 40 tahun.

Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat tersebut memberikan petunjuk bahwa manusia apabila menjelang usia 40 tahun hendaklah memperbarui taubat dan kembali kepada Allah dengan bersungguh-sungguh. Apabila hal itu berlaku menjelang usia 40 tahun, maka Allah memberikan janji-Nya dalam ayat setelahnya, yaitu kematangan. Usia 40 tahun adalah usia matang bagi kita bersungguh-sungguh dalam hidup. Mengumpulkan pengalaman, menajamkan hikmah dan kebijaksanaan, membuang kejahilan ketika usia muda, lebih berhati-hati, melihat sesuatu dengan hikmah dan penuh penelitian. Maka tidak heran tokoh-tokoh pemimpin muncul secara matang pada usia ini. Bahkan Nabi kita tercinta, Muhammad SAW pun demikian. Sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Abbas, “Diutusnya Rasulullah (yaitu) pada usia 40 tahun.” (HR. Al-Bukhari).

Nabi Muhammad SAW diutus menjadi nabi tepat pada usia 40 tahun. Begitu juga dengan nabi-nabi yang

lain, kecuali Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS. Mayoritas negara juga mensyaratkan bagi calon-calon yang akan menduduki jabatan-jabatan elit seperti ketua negara, harus telah berusia 40 tahun. Masyarakat pun mengakui bahwa mantabnya prestasi seseorang tatkala orang tersebut telah berusia 40 tahun.

Mengapa umur 40 tahun begitu penting? Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah usia manusia diklasifikasikan menjadi 4 (empat) periode, yaitu: (1) Anak-anak (aulad); sejak lahir hingga akil baligh, (2) Pemuda (syabab); sejak akil baligh hingga 40 tahun, (3) Dewasa (kuhul); 40 tahun hingga 60 tahun, (4) Tua (syuyukh); 60 tahun ke atas.

Usia 40 tahun adalah usia ketika manusia benar-benar meninggalkan masa mudanya dan beralih kepada masa dewasa sempurna. Kenyataan yang paling menarik pada usia 40 tahun ini adalah meningkatnya minat seseorang terhadap agamanya yang semasa mudanya jauh sekali dengan agamanya. Baik dengan menjalankan kewajiban shalat lima waktunya dengan berjama’ah dan tepat waktu, memperbanyak sedekah, menutupi auratnya, atau dengan mengikuti kajian-kajian keagamaan. Seolah-olah di usia ini merupakan momentum kembalinya manusia kepada fitrahnya. Namun jika ada orang yang telah mencapai usia ini, akan tetapi tidak ada minat terhadap agamanya, maka hal ini sebagai pertanda yang buruk dari kesudahan umurnya di dunia.Wal iyaadzu billaah.

Salah satu keistimewaan usia 40 tahun tercermin dari sabda Rasulullah SAW, “Seorang hamba muslim apabila usianya mencapai 40 tahun, Allah akan meringankan hisabnya (perhitungan amalnya).” (HR. Ahmad)

Hadits ini menyebutkan bahwa usia 40 tahun merupakan titik awal seseorang memiliki komitmen terhadap penghambaan kepada Allah Ta’ala, sekaligus konsisten terhadap Islam, sehingga Allah Ta’ala pun akan meringankan hisabnya. Inilah keistimewaan orang yang mencapai usia 40 tahun. Akan tetapi, usia 40 tahun merupakan saat di mana orang harus berhati-hati juga. Ibarat waktu, orang yang berumur 40 tahun mungkin sudah masuk waktu senja.
Abdullah bin Abbas mengatakan, “Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal kebajikannya tidak mantab dan tidak dapat mengalahkan amal keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke neraka.”

Imam Asy-Syafi’i tatkala mencapai usia 40 tahun, beliau berjalan sambil memakai tongkat. Jika ditanya, maka beliau menjawab, “Agar aku ingat bahwa aku adalah musafir. Demi Allah, aku melihat diriku sekarang ini seperti seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar. Lalu burung itu lepas di udara, kecuali telapak kakinya saja yang masih tertambat dalam sangkar. Komitmenku sekarang seperti itu juga. Aku tidak memiliki sisa-sisa syahwat untuk menetap tinggal di dunia. Aku tidak berkenan sahabat-sahabatku memberiku sedikit pun sedekah dari dunia. Aku juga tidak berkenan mereka mengingatkanku sedikit pun tentang hiruk pikuk dunia, kecuali hal yang menurut syari’at lazim bagiku.”

Kematian Bisa Datang Kapan Saja

Satu perkara yang kita harus senantiasa kita sadari bahwa kematian bisa memanggil kita kapan saja tanpa tanda, tanpa alamat dan tanpa mengira usia. Jika kita beranggapan harus menunggu usia 40 tahun untuk mulai memperbaiki diri, maka rugi dan sia-sia lah hidup kita jika ternyata umur kita tidak panjang.

Maka dari itu, di sisa-sisa usia kita ini, marilah kita mulai berbenah diri, meneguhkan tujuan hidup, meningkatkan daya spiritual, memperbanyak bersyukur, menjaga makan dan tidur, serta menjaga keistiqamahan dan berusaha meningkatkan kualitas dalam beribadah.

Banyak manusia yang tertipu dengan keindahan dunia dan isinya yang bersifat sementara. Mengingati mati bukan berarti kita akan gagal di dunia ini. Akan tetapi dengan mengingati mati kita berharap menjadi insan yang berjaya di dunia dan di akhirat kelak. Janganlah menunggu hingga esok untuk membuat persediaan menghadapi kematian, karena mati boleh datang kapan saja.

Akhirnya, semoga kita bisa memaksimalkan sisa-sisa umur kita ini untuk memperbanyak amal shaleh.

Share/Bagikan jika artikel ini bermanfaat :)

Sumber : info-tausiah.blogspot.com

Kamis, 30 Juni 2016

DAJJAL BUKANLAH MONSTER NAMUN IA ADALAH MANUSIA







Oleh : Abu Akmal Mubarok


Orang Yang Berpendapat Dajal Adalah Kiasan Sistem/Ideologi Yahudi

Sepintas lalu memang takwil ini cocok dengan redaksi hadits tentang Dajjal. Namun apa makna kiasan dari tubuh Dajjal yang gemuk dan berambut keriting? Apakah berarti Amerika itu gemuk hartanya karena menguasai perekonomian dunia? Lalu bagaimana dengan rambut keriting? Apakah berarti Presidennya Obama yang campuran  kulit hitam berambut  keriting? Maka sebagaimana kami sampaikan sebelumnya, orang tidak bisa seenaknya mentakwilkan bahwa Dajjal bukanlah manusia melainkan sebuah simbol atau kiasan terhadap sebuah sistem, melainkan ia juga harus menakwilkan seluruh keterangan lain mengenai Dajjal.

Jika kita tengok keterangan hadits mengenai sosok Dajjal, maka Rasulullah SAW mengatakan bahwa Dajjal mirip dengan orang yang hidup pada saat itu yang bernama Abdul ‘Uzza bin Qathan atau Ibnul Qathan bin Khuza’ah (dari Bani Khuza’ah). Jika memang Dajjal bukan seorang manusia melainkan sebuah sistem, ideologi atau organisasi rahasia yahudi, maka apa takwil dari mirip Abdul ‘Uzza bin Qathan ini?

Ada yang mengatakan bahwa Abdul ‘Uzza bin Qathan bin Amr Al- Khuza’i dia itu berasal dari kalangan Bani Musthaliq dari suku Khuza’ah. Ibunya bernama Halah binti Khuwailid. Ada yang mengatakan Ibnu Qathan bukanlah sahabat Rasululiah SAW karena dia telah meninggal pada zaman jahiliah. Namun ada pula yang mengatakan ia adalah sahabat Rasulullah karena ia pernah berjumpa dengan Rasulullah SAW dan ia pemah bertanya sehubungan dengan hadits Dajjal itu kepada Nabi saw, “Apakah keserupaannya denganku itu membahayakan bagiku?” Lalu Nabi menjawab, “Tidak, engkau muslim sedang dia kafir” hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad  namun dikatakan dha’if karena ada riwayat Al-Mas’udi yang, yang dicampur dengan hadits lain. Periksa: Ta’liq Ahmad Syakir atas musnad Ahmad 15: 30-31; Al-lshobah Fi Tamyizish-Shahabah 4: 239, dan Fathul-Bari 6: 488 dan 13: 101).

Al-Albani berkata: “Hadits ini menunjukkan Dajjal adalah sosok manusia, mempunyai sifat seperti manusia. Rasulullah menyerupakan sosok Dajjal ini dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Hadits ini adalah satu dari sekian banyak dalil yang membatilkan takwil sebagian orang yang menyatakan Dajjal bukanlah sosok tapi simbol / kiasan orang Barat/ Eropa berikut kemegahan serta fitnahnya. (Yang benar) Dajjal adalah manusia, fitnahnya lebih besar dari fitnah Eropa sebagaimana banyak diterangkan dalam banyak hadits.” (Ash-Shahihah, III/191)

Dajjal adalah seorang pemuda… (H.R. Muslim)

“Dajjal adalah seorang laki-laki yang gemuk …” (H.R.Bukhari)

ia (jassasah) berkata,”Wahai orang-orang pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita dari kalian!” (H.R. Muslim)

Dajjal tidak punya anak /keturunan… (H.R. Muslim)

Beberapa hadits di atas jelas mengisyaratkan bahwa Dajjal adalah sosok manusia. Maka kesimpulannya, tidak ada satu pun teori pentakwilan bahwa sosok Dajjal bukanlah makhuk hidup melainkan sistem, ideologi atau organisasi, yang berhasil menjelaskan semua keterangan hadits mengenai ciri fisik Dajjal. Maka jelas lah di sini bahwa Dajjal adalah sosok manusia.

DAJJAL BUKANLAH MONSTER NAMUN IA ADALAH MANUSIA

Bagi yang berpendapat bahwa Dajjal adalah sosok makhluk hidup berjasad atau manusia terbagi menjadi bermacam-macam topik meliputi :

    Dajjal itu makhluk monster/binatang/alien dari segitiga bermuda
    Dajjal itu sosok manusia
    Dajjal itu satu orang atau sekelompok orang / kaum?
    Dajjal itu sosok yang sudah ada sejak dahulu, atau baru akan muncul?

Sebagian berpendapat bahwa Dajjal adalah monster atau binatang melata yang mengerikan. Sebagian orang nasrani mempercayai Dajjal adalah “the beast” yang tercantum dalam ramalan kitab Wahyu, Kitab Nabi Daniel dan Kitab Nabi Yesaya. Sedangkan Umat Islam yang berpendapat Dajjal adalah monster, hanyalah mendasarkan diri pada hadits yang menceritakan sahabat Rasulullah SAW bernama Tamim Ad-Daari yang bertemu sosok “Al-Jasasah” berupa monster yang berbulu.

Setelah itu mereka masuk ke dalam pulau tersebut lalu mereka bertemu dengan seekor binatang yang berbulu lebat  sehingga mereka tidak dapat memperkirakan mana ekornya dan mana kepalanya karena tertutup oleh bulunya yang terlalu banyak.(H.R. Muslim)

Maka pendapat ini hanya melihat dari 1 hadits saja namun tidak memperhatikan keterangan hadits lain yang seabreg-abreg tentang ciri fisik Dajjal sebagai manusia. Maka teori ini jelas tertolak. Yang benar adalah Dajjal merupakan sosok manusia sedangkan monster atau makhluk berbulu itu adalah makhluk yang berada 1 pulau dengan Dajjal yang memberi keterangan tentang sosok manusia di biara/istana.

Adapun teori bahwa Dajjal adalah sosok manusia dengan berbagai perbedaan pendapatnya dapat dirangkum sebagai  berikut :

A. Yang berpendapat Dajjal adalah sekelompok manusia / kaum terbagi dalam berbagai pendapat :

        Dajjal adalah kaum Yahudi.
        Dajjal adalah kaum Nasrani. Menurut sebagian orang muslim, Dajjal al masih yaitu yang menutupi kebenaran ajaran al-masih adalah ajaran Nasrani itu sendiri yang telah menyimpang dari ajaran Nabi Isa yang asli
        Dajjal adalah kaum Anti  Kristus. Menurut sebagian orang Nasrani, Dajjal Al Masih artinya adalah adalah yang menutupi (karena dajjal artinya yang menutupi) Sedangkan al masih adalah Isa atau Yesus. Maka Dajjal al masih ialah yang menutupi ajaran Isa/Yesus yaitu yang dikenal dengan antikristus
        Dajjal adalah umat Islam, menurut sebagian orang Kristen ekstrim seperti Advent hari ketujuh atau Saksi Yehova, isyarat dari kitab wahyu bahwa the beast memiliki tanda 666. Hal ini adalah isyarat terhadap Al-Qur’an yang memiliki 6.666 ayat.

Namun dari semua pendapat mengenai Dajjal adalah sekelompok manusia atau kaum adalah tertolak karena dikatakan dalam hadits :

Dari Abu Said Al Khudri : Dajjal tidak punya anak /keturunan… (H.R. Muslim)

Jika ia dikatakan tidak memiliki keturunan maka tidaklah mungkin ia suatu kaum. Karena jika Dajjal adalah satu kaum,berarti suatu kaum itu semuanya adalah mandul. Tentu saja hal ini sebuah kemusykilan.

B.  Yang berpendapat Dajjal adalah satu orang manusia / kaum terbagi dalam berbagai pendapat :

        Dajjal tidak lain adalah penjelmaan dari Iblish
        Dajjal adalah Samiri yang dahulu membuat anak lembu
        Dajjal adalah manusia yang sudah muncul sejak dahulu
        Dajjal adalah sosok yang belum muncul. Bagi kelompok ini masih terbagi lagi perdebatan apakah Dajjal itu kelompok bangsa tertentu yaitu Yahudi, Eropa  atau bukan Yahudi maupun Eropa.

Bagi yang berpendapat bahwa Dajjal itu adalah Iblish, tentu saja hal ini adalah pendapat yang serampangan dan sembrono karena Iblish itu adalah makhluq dari golongan Jin yang diberikan dispensasi penundaan ajal oleh Allah SWT hingga hari kiamat. Sedangkan Dajjal adalah sosok manusia yang mati sebelum hari kiamat dan dibunuh oleh tangan Isa Al Masih yang akan muncul mendukung Imam Mahdi. (mengenai kemunculan Isa Al-Masih dan Imam Mahdi dibahas dalam Bab Tersendiri). Jadi jelas Dajjal bukanlah Iblish.

Adapun yang berpendapat Dajjal sebenarnya adalah Samiri yang dahulu membuat patung sapi dari emas dan bisa membuatnya hidup bersuara dengan sihirnya di zaman Nabi Musa a.s. adalah Muh. Isa Dawud dalam bukunya “Dajjal muncul dari segitiga bermuda” Beliau mendasarkan diri pada penafsiran ayat Al-Qur’an ketika menjelaskan bahwa Musa mendiamkan saja Samiri dan hanya menghukumnya dengan mengusirnya, dan tidak membunuhnya. Lalu beliau berspekulasi dengan teorinya bahwa Samiri inilah yang kemudian dirantai dan ditemukan oleh Sahabat Rasulullah s.a.w. di sebuah pulau misterius, dan Samiri inilah yang nanti akan muncul di masa yang akan datang sebagai Dajjal.

Misteri Pulau Ajaib Tempat Tinggal Dajjal






Kiamat merupakan rukun iman kelima yang wajib dipercaya pasti terjadi oleh setiap muslim dimana tanda awalnya adalah munculnya Dajjal. Banyak perbedaan implementasi mengenai sosok Dajjal khususnya mengenai kesaktian yang dimilikinya yang sangat di luar logika, sehingga ada yang menganggap Dajjal hanya berupa simbol atau perumpamaan terhadap sosok yang memiliki pengaruh besar terhadap dunia dan dapat mengatur dunia sesuai keinginannya yang jelas akan menimbulkan ketidakadilan dan merupakan kejahatan seperti negara tertentu.

Namun jika kita merujuk kepada hadits-hadits Rosululloh S.A.W., sangat jelas menyatakan bahwa Dajjal adalah manusia biasa yang diciptakan Allah khusus untuk menguji umat manusia di akhir zaman dimana Dajjal akan mengaku sebagai Yahweh/Robb/Allah yang turun ke bumi dalam wujud manusia dengan segala kesaktiannya yang dapat dikatakan setingkat mukzizat. Dajjal sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad S.A.W. tetapi sampai waktunya bebas ia akan senantiasa terkurung di sebuah pulau di Laut Syam atau Laut Yaman. Syam adalah sebuah negri pada masa lampau yang menjadi jantung perdagangan Timur Tengah dimana kalau sekarang meliputi wilayah Palestina, Libanon, Suriah dan Jordania. Sehingga jika kita melihat peta, Laut Syam mungkin maksudnya Laut Tengah yang berbatasan langsung dengan Palestina dan Libanon memanjang sampai ke Samudera Atlantik yang ada di antara Benua Eropa, Afrika dan Amerika. Sedangkan, Laut Yaman mungkin maksudnya adalah Samudera Hindia yang ada di selatan Benua Asia. Jadi, kemungkinan besar pulau tempat Dajjal dikurung ada di Samudera Atlantik atau Samudera Hindia.

Ada sebuah cerita dalam sebuah hadits sohih Muslim yang menjelaskan tentang pulau tempat Dajjal dikurung ini, dimana ada sekelompok pelaut Arab yang beragama Kristen yang tidak sengaja sampai di pulau tersebut, kemudian setelah pulang mereka menemui Rosululloh untuk menceritakan kisahnya sekaligus berbai'at masuk Islam. Berikut friksi ringkasan ceritanya :

~^~ Selama berhari-hari Tamim Ad-Dari bersama anak buahnya terombang-ambing di lautan akibat badai. Hingga mereka terdampar di sebuah pulau yang sangat asing, lalu mereka bermaksud singgah di pulau tersebut. Kemudian setelah di darat, mereka bertemu dengan sebuah binatang yang berbulu sangat lebat sehingga tidak nampak mana kepala mana ekornya, namanya Jassasah. Binatang sang penjaga pulau itu pun berbicara supaya mereka menemui seseorang yang ada di kuil karena ia membutuhkan berita dari mereka.
Lantas mereka tergesa-gesa pergi ke kuil itu karena takut binatang tersebut.

~^~ Setelah tiba di kuil, mereka menemui sesosok manusia yang ukuran tubuhnya cukup besar dan sedang terpasung. Dimana kedua tangan dan lehernya dirantai dengan rantai yang sangat besar dan kuat sampai ke lutut dan kakinya sehingga posisinya duduk. Lalu orang itu pun bertanya tentang siapa mereka dan asal mereka, maka mereka pun menjawab bahwa mereka adalah pelaut Arab yang tersesat dan sampai ke pulau itu. Ia pun bertanya lagi tentang keadaan di wilayah Arab khususnya negri Syam kepadanya. Dimana berita dari mereka itu berisi 4 tanda menjelang kebebasannya ke dunia luar.

~^~ Jadi, Dajjal akan bebas jika semua tanda ini telah terjadi, yaitu jika :

    Danau Tiberias apabila sudah kering; dimana danau ini terletak di perbatasan Palestina dan Suriah yang dipakai penduduk sebagai sumber air untuk pengairan, perikanan, mandi, minum, mencuci dan sebagainya.
    Mata air Zughar apabila sudah kering; dimana ini merupakan sumber mata air penduduk Syam yang dipakai khusus untuk perkebunan dan pengairan lainnya.
    Kurma Baisan apabila sudah tidak berbuah; dimana ini adalah hasil perkebunan utama penduduk Syam.
    Diutusnya nabi akhir zaman yang ummi (tidak bisa menulis dan membaca) kepada bangsa Arab; dimana pada awalnya ia akan dimusuhi dan diperangi kaumnya, namun pada akhirnya ia akan dipatuhi dan diikuti oleh bangsa Arab dan umatnya.

~^~ Mereka pun menjawab bahwa Danau Tiberias dan mata air Zughar belum kering, kurma Baisan masih berbuah, sementara Nabi Muhammad S.A.W. telah diutus serta dipatuhi oleh kaumnya dan umatnya. Orang itu pun menjelaskan jika 4 tanda itu sudah terjadi maka ia akan bebas dari belenggu dan akan berkeliling dunia selama 40 malam untuk menguji umat manusia. Ia pun berkata bahwa mereka sudah ditakdirkan untuk mengetahui kondisi dan keberadannya serta menyampaikan berita dunia luar kepadanya. Oleh karena itu, terakhir ia pun memberitahukan jati dirinya kepada mereka bahwa ia adalah Al-Masih Ad-Dajjal (Sang Penyelamat Palsu).

~^~ Setelah percakapan selesai, mereka pun pergi dari pulau asing tersebut saat kondisi cuaca memungkinkan. Mereka memutuskan untuk pulang ke tempat asalnya di Arab. Mereka pun menemui Nabi Muhammad S.A.W. untuk menceritakan kisah yang mereka alami sekaligus berbai'at masuk Islam. Dan kisah Tamim Ad-Dari beserta kawan-kawannya ini diceritakan Rosululloh dalam ceramahnya setelah solat berjama'ah supaya bisa menjadi pengetahuan dan peringatan kepada seluruh umatnya tentang akan datangnya Dajjal di akhir zaman kelak.

Jadi, dari keempat tanda itu hanya 1 yang telah terjadi yaitu diutusnya Rosululloh, sementara 3 lainnya yang menyangkut kondisi dan situasi di negri Syam mungkin sampai sekarang masih dalam proses untuk terjadi secara nyata.

Segitiga Bermuda adalah suatu wilayah di lautan Samudera Atlantik yang terbentuk dari 3 sudut dimana sudut Utara di Bermuda, sudut Barat di Miami (Semenanjung Florida, Amerika Serikat) dan sudut Timur di Puerto Rico. Wilayah ini terkenal karena merupakan area yang sangat misterius. Dimana banyak perahu, kapal pesiar, pesawat terbang bahkan jet perang yang sangat canggih pun banyak yang hilang tanpa jejak ketika melewati area ini. Bahkan berbagai teknologi yang sangat canggih seperti sistem pelacakan satelit pun tidak mampu menguak misteri di area ini walaupun sekedar untuk mengintip. Sehingga berbagai dugaan pun muncul tentang fenomena yang ada di area ini dimana ada sesuatu yang tersembunyi di titik tengah yang menjadi pusat Segitiga Bermuda yang seolah dilindungi oleh dinding-dinding luarnya. Mulai dari dugaan secara ilmiah, seperti ada pusaran air yang sangat besar yang menarik benda-benda di atas perairan ataupun adanya medan magnet yang menarik pesawat-pesawat di angkasa juga adanya sumber belerang yang dapat membuat burung-burung terbang jatuh. Di saat dugaan-dugaan ilmiah itu tak kunjung dapat dibuktikan maka muncul dugaan-dugaan yang bersifat gaib berhembus kencang, seperti adanya pulau Atlantis yang tenggelam ke dasar laut sehingga sampai sekarang membentuk pusaran air yang sangat besar, adanya pusat kerajaan jin, adanya singgasana Iblis yang tertua ataupun adanya pulau tempat Dajjal dikurung. Sehingga banyak orang yang menganggap angker tempat ini karena dugaan hal-hal gaib tadi.

Segitiga Mata Satu adalah simbol kuno yang berasal dari peradaban Mesir kuno yang merupakan Dewa Mesir kuno. Banyak perbedaan pandangan terhadap arti simbol ini, seperti illuminati/freemason, The Beast (666), Dajjal dan sebagainya yang tidak dapat dipungkiri menyangkut isu agama.

Dari pembahasan di atas, jika diperhatikan seolah adanya keterhubungan, saya pun menyimpulkan tentang kemungkinan pulau tempat Dajjal dikurung ada di tengah Segitiga Bermuda dan simbol Segitiga Mata Satu itu merupakan peta kuno yang menunjukkan Si Mata Satu ada di Segitiga Bermuda. Tentang fenomena yang terjadi di Segitiga Bermuda, saya pun menduga bahwa itu terjadi karena adanya dimensi yang berbeda antara di bagian dalam dengan di bagian luar. Mungkin dimensi yang di dalam itu berlaku hitungan waktu akhirat sehingga walaupun sudah lebih dari 1.500 tahun bagi Dajjal akan terasa 1 setengah hari saja karena Dajjal adalah manusia biasa. Sehingga jika ada benda dari luar yang akan masuk ke dalam seolah akan berbenturan dengan dinding dimensi yang berbeda. Contohnya ada sebuah cerita tentang seorang anak perempuan umur 10 tahun yang tersesat dalam kabut tebal di Segitiga Bermuda selama 5 menit namun setelah keluar ia menjadi seorang nenek umur 70 tahun. Jika cerita ini benar maka dugaan saya pun cukup kuat dimana jika ada sesuatu dari luar seperti manusia yang berbenturan dengan dinding dalam Segitiga Bermuda maka waktu akan terasa sangat cepat baginya karena perbedaan dimensi waktu.

Jika pulau tempat Dajjal dikurung itu memang berada di tengah Segitiga Bermuda niscaya tempat itu tidak akan bisa ditembus baik oleh orang-orang yang ingin mencari kebenaran tentang Segitiga Bermuda maupun orang-orang yang berniat membebaskan Dajjal. Karena ketentuan dan ketetapan Allah pasti terjadi dimana Dajjal akan bebas dari belenggu pada waktunya kelak.